Properti dalam tarian Reog Ponorogo



 Reog Ponorogo adalah kesenian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur, yang menampilkan perpaduan antara tarian, musik, dan kostum khas. Salah satu elemen paling ikonik dalam pertunjukan Reog Ponorogo adalah "Dadak Merak", yaitu topeng besar berbentuk kepala singa yang dihiasi bulu-bulu merak. Topeng ini memiliki lebar sekitar 1,50 meter, tinggi 2 meter, dan berat mencapai 50 kg. 

Properti penting lainnya dalam Reog Ponorogo meliputi:

Stagen Cinde: Kain sutra panjang berwarna merah yang digunakan sebagai selendang pengikat pembarong.

Jarit atau Jarik: Kain panjang bermotif batik yang digunakan oleh penari, dengan motif seperti parang barong.

Udheng: Ikat kepala yang dikenakan oleh penari jathilan, biasanya bermotif tapak dara atau gadhung melati.

Celana Kepanjen: Celana berwarna hitam yang terbuat dari bahan beludru dengan bordir emas di bagian bawah, panjangnya mencapai lutut atau paha.

Epek Timpang: Sabuk dari bahan beludru yang berhiaskan bordir emas, berfungsi sebagai ikat pinggang dan tempat sampur.

Sampur: Kain mirip selendang dengan dua warna, kuning dan merah, masing-masing ujungnya memiliki renda berwarna emas.

Kace: Kalung hiasan dari kain beludru dengan hiasan greji berwarna kuning emas dan payet berwarna cerah.

Srempang: Hiasan yang dipakai di sekitar bahu, diletakkan pada pundak kanan penari dan dikancingkan pada pinggang kiri, dengan hiasan greji dan renda berwarna kuning emas.

Gelang Cakep: Hiasan untuk pergelangan tangan penari, terbuat dari kain beludru dengan hiasan greji kuning emas dan payet berwarna cerah.

Gelang Binggel: Gelang kaki yang dikenakan penari, berwarna kuning emas dengan corak cokelat atau hitam pada bagian tengah.

Kuda Lumping atau Eblek: Properti berbentuk kuda lumping berwarna putih yang dipakai oleh pemeran jathilan, digambarkan sebagai kuda putih dengan mata merah.

Sumber

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer