Peran Pemuda Pemuda bangsa dalam melestarikan Reog Ponorogo

 



Peran generasi muda dalam melestarikan tradisi Reog Ponorogo sangat signifikan, terutama melalui partisipasi aktif dalam komunitas seni dan kegiatan ekstrakurikuler. Di Blitar, misalnya, Rea-Reo Community merupakan komunitas Bujang Ganong yang didirikan untuk memfasilitasi para seniman muda dalam mempelajari dan mempertunjukkan kesenian Reog. Komunitas ini terbuka bagi generasi muda yang ingin berkarya dan berkontribusi dalam pelestarian warisan leluhur .

Di Surabaya, komunitas Singo Mangku Joyo juga aktif melibatkan anak muda dalam pertunjukan Reog Ponorogo. Mereka sering mengajak siswa SMA untuk menari Jathil, sehingga menarik minat generasi muda terhadap kesenian tradisional ini. Meskipun menghadapi kendala fasilitas, semangat mereka untuk memperkenalkan Reog kepada anak muda tetap tinggi .

Selain melalui komunitas, pelestarian Reog Ponorogo juga dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Penelitian di SMK Pancasila 2 Jatisrono menunjukkan bahwa ekstrakurikuler Reog menjadi strategi efektif dalam melestarikan kesenian tradisional. Siswa yang terlibat tidak hanya melestarikan kesenian, tetapi juga meraih prestasi di bidang seni .

Pengakuan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada Desember 2024 semakin mendorong generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak generasi muda untuk terus mengenal, mencintai, dan melestarikan seni ini agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup .

Dengan demikian, peran aktif generasi muda melalui berbagai wadah seperti komunitas seni dan kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi Reog Ponorogo.

Sumber: A B C D

Komentar

Postingan Populer